Wednesday, April 30, 2008

Taggedddd lagi...(Kali pertama)

(For sincere reference: I am 30)

Kali pertama bercouple -Honestly speaking when I was 22, seorang budak berjualan di kedai makanan.

Kali pertama clash - Kalau putus tunang is accepted in this category, yes when I was 25.

Kali pertama kenal pil hormon - Err...

Kali pertama pecah dara -Err...

Kali pertama bersunat - Err...

Erk! Tiga lagi soalan tu kena jawab ke....ekekekekeke....

Wahai karyawan berjuanglah!

Aku pasti kawan-kawan termasuk diri sendiri adalah pasukan buruh terhebat di abad ini! Tahniah kerana akhbar komuniti kita semakin diminati, disusun cantik pada para teratas kedai-kedai runcit mamak termasuklah di pam-pam minyak, dulu sebaris Kosmo dan Metro, malah mungkin lebih lagi, tapi makin lama susunan kita makin menipis kerana semua warga KL n Selangor are eager to know what's up and what's happening di tempat masing-masing.

Bersyukur kerana dulunya menangis tak berlagu bila dapat tahu dipindahkan ke sini, tetapi setelah setahun aku menjadi lebih realistik, advanced dan the first to know everything. Ya Sinar Harian sangat indah! Terima kasih kerana menghargai kami dengan cara apa sahaja yang syarikat rasa patut, sebab kalau tak ada kepala-kepala mereng di atas ni, kilang hanya print abjad-abjad yang tak bermakna.

Kawan-kawan di bahagian majalah juga, I was even there for years before, kita semua tahu segala jatuh bangun dan politik di bawah. Congratulations guys kalau tak ada kita semua, apalah yang hendak grafik designkan dan apalah yang printer nak cetak.

To all para karyawan, selamat hari pekerja!

Monday, April 28, 2008

Oh makhluk Tuhan!

Ya, seorang bapa. Tergamak ke seorang bapa merogol, merogol dan terus merogol anak perempuannya a.k.a darah dagingnya sendiri sehingga 24 tahun lamanya? Sudahlah begitu dibiarkan anak malang tu melahirkan enam orang anak haram jadahnya.

Dikurungnya budak tak berdosa tu selama dua dekad dalam stor menyimpan arak.

Macam anjing kan?

Tak percaya? Jangan lupa baca Sinar Harian esok (29 April 2008 - Selasa)

Destinasi Terakhir

Dua puluh tahun lepas, aku jadi anak sedara paling disayanginya. Kalau aku datang bertandang, cepat-cepat dicium pipi aku kiri kanan. Tak sempat aku melangkah dia dah menghulur segelas (secawan?) puding campur susu cair Ideal yang memang jadi favourite aku sejak kecik. Tengah aku leka bermain dengan sepupu sepapat yang lain, dia tenung muka aku dalam-dalam, tak lepas-lepas pandang. Dia suka belek muka aku. Katanya, muka aku macam dak Lah (*dak: common usage of orang melaka to refer to a person). Adalah iras sikit-sikit. Tapi aku taklah sepandai anak dia, dak Lah tu belajar di New Zealand.

Lepas lima tahun, sepuluh tahun malah bila dak Lah dah balik semula ke Malaysia pun, aku tetap direnungnya macam tak jemu-jemu. Raya tahun lepas aku sempat bersalam dan mencium pipi dia. Dia masih suka tengok aku. Tak sangka itulah kali terakhir aku menyentuh Mok Long. Perempuan humble tu makcik sedara aku, isteri pertama kepada pakcik aku yang merupakan abang kepada mak aku. Dua puluh tahun lebih dia hilang ingatan akibat accident, tapi itu semua tak penting pada aku kerana sejauh mana pun minda dia pergi, bila dia menyentuh wajah aku, derianya pantas mengingatkan dia pada anak kesayangannya, dak Lah.

Mok Long telah pergi menemui Ilahi semalam dan aku tahu dia akan berada di sisi mereka yang baik-baik sahaja kerana sepanjang hidupnya, dia adalah seorang guru teragung, ibu paling mithali dan paling penting dia bakal berada di bawah lindungan payung-payung emas kerana kasihnya membenarkan pakcik aku beristeri satu lagi.

Alfatihah...

Semalam juga aku menerima berita mengejut tentang suami seorang rakan sekerja yang juga telah pergi menyahut seruan Ilahi. Ya kasihan, dia seorang wanita muda yang ada dua orang anak tidak mengerti satu apa. Wanita bisa saja menjadi tabah bila kehilangan seseorang yang tersayang, tapi bila si kecil mula bertanya "Ayah pergi mana, mama?" itu satu azab hanya Allah mahu tahu siksaan batinnya. Kak Ina, sabarlah dengan ujian ini.

Aku (DAY ONE)

Aku juga kena jadi perempuan berhati batu dan bersemangat kental dengan satu kenyataan paling menakutkan, aku kini seorang diebetic dan sudah tiba masanya aku dibekalkan dengan ubat-ubatan. Ya, doktor beristighfar saja bila dia tahu aku masih muda untuk berpenyakit. Oh! takde muda takde tua. Penyakit kalau datang begitu saja, dan bila kena pada batang hidung aku, aku redha.

Darah aku likat pekat macam gula dah sebati dengannya. aHHH....aku betul-betul rasa nak pengsan!

(DAY TWO) menyusul Khamis ni bila results darah aku keluar. Till then.

Wednesday, April 23, 2008

Jari Pantas



Para karyawan sekalian,

kalau beboring atau sengaja nak tambahkan skills menaip (especially in english words) sila lawat:


Setakat semalam, skills akak hanyalah 58 perkataan seminit.
Thanks through meen zuleyka's blog and thru kay's blog i found this interesting website.
Enjoy u ols!


Sunday, April 20, 2008

Entry Sesat

Dear xxxx,

What holding me to keep holding on with this relationship all these while, only God knows. But after what happened on sunday, I felt so tortured, so used, so abused and so fooled being treated like an animal, and i regret it happened in a house that I thought would protect me from any harm.

I didn’t know that u were the harm to me. What made u think that I’m worse than xxxx, just because of a bunch of stupid chatters in the yahoo messenger that i never met, and they never even knew my real name. And I have cleared everything about the guy from Nepal too, still u think it is possible for me to meet him. Do not blame me on this case when I was just flirting with that Nepalese guy, as to recover my stupid break-up with u at that time.

Yes, I realized and confessed it was a mistake, but it happened when ive had lost hope on you. I never expected that you would come again in my life and promised me this and that, including to leave xxxxx and all your plans about xxxxxx. The time when I knew you've realized your mistake and came back to me, instantly I told this guy that i was unable to continue the relationship that he expected.

And furthermore this guy is far away and with his condition he wont be able to ever come here. No, im not multiguys-woman. I stick to one. It happened out of my anger towards you when I knew you kept bringing this girl to you room. Did you ever told the truth about that? Never. I told you the truth about this guy as soon as you found out the email, and I had nothing to reveal. But you yourself brought a girl and fu*ked her hard in your own dirty room.

I did my mistake when I thought i couldve left you, but in your case, you even brought her in even when we were not quarelling. Evidents are all cleared when she knew your house very well when she was looking for her passport, plus all other things that I found in the room. I could've yelled at you that time when she knows your house very well, but thinking about your promises and for the sake of giving more chances, i kept quiet and thought everything was over. And for that, youve judged me a better whore than xxxxx. Thank you very much, xxxxx.

All that I want you to know, however bad I am, you don’t have any single right to touch my body and beat me up like I do not have dignity. I didn’t slap your ex girlfriend that night, I didn’t even beat her, but I was the one who finally released her hands and intentionally made the phone dropped for her to collect it back, because I really thought I did something really wrong. I even asked u what went wrong between you two that nite.I hate her so much, but not as much as I hate you, the one who took her back to your house. It wasn’t even her fault because she was just being paid and she gave service for that.

And I want to thank you for all these kind actions from you towards me that finally have made me realize how such a beast you are:
For slapping me, hurting me
For humiliating me in front of your friend, who doesn’t even have heart to protect me who is in danger
For forcing me to give out numbers, and beat me up when I didn’t know the number.
For the slanders – God knows how a bullshit speaker you are and how black your heart is
For ignoring my dignity, im a human, not an animal
For putting me at the same level, and even worse than xxxx
For not respecting me by changing all my passwords. Who do u think you are?
The list is endless…..

For every single humiliation to my life, I would convey my greatest gratitude to God. And thank you for being such a nice guy to me. After this email, you should know that this delly doesn’t offend you at all. I’m sorry that I can’t receive your forgiveness this time again because my hurt is too deep. It’s too deep. For calling me a xxxxx, I would rather slap myself 100 times as of my regret towards what u just said. Love is not in you, even if it does exist, it would be dangerous for me.

I’ve tried so much to give this love of mine to you, but what I get back in return were always insults and degrading words.You have made me weak mentally for almost one year now. But physically I will keep surviving; I know that im doing something good for myself and my family.U made me look low by saying that i do not work hard all these while, it is okay because i dont have to prove anything to you, because only God and me know what I'm doing right now for my own survival.

I've closed my bad episode with you, my xxxxxxx friend. This is a final good bye. My friends are correct, not a single xxxxxxx can be trusted. Good luck in every field you are into.

Best regards

(Note: Entry sedih lebih kurang 7 atau 8 bulan lepas. I found it in my email by mistake and thought it could remain in memory if i pasted here...muahahaha....now u should wonder why i hate Philipinos...grrrrr)

Syukurlah (Jika masih di sini)

Alhamdulillah memang takde apa nak komen tentang kerja, semuanya baik dan excellent belaka. Bestnya berada dalam team aku sekarang, aku ibarat rose among the thorns, tapi thornnya tidaklah thorny sangat. :)

Dulu tak pernah mimpi pun akan bertekun di office membuat kerja (harian) di saat rakan-rakan lain seronok pergi shopping atau tengok wayang atau bersantai gembira bersama keluarga. Sumpah aku tak pernah mimpi pun! Tapi akhirnya aku terpaksa juga telan realiti dan jadikan Ahad sebagai mimpi terindah. Makin lama keindahan tu makin terserlah bila aku semakin biasa, semakin teruja, dan ditambah pula dengan kegemilangan Sinar Harian, bila kita tahu kita adalah salah seorang penyumbang di belakang sesuatu kejayaan, ya perasaan itu susah digambarkan. Tetapi ia sangat menyenangkan dan buat hati berbunga-bunga...

Tapi bukan semua indah untuk aku. Balik ke kampung dua hari lepas telah menyedarkan aku, aku seorang yang sangat sakit. Ya kalau ingat dulu aku dah dapat tahu aku seorang diabetic dan secepat kilat aku ubah life style dan bertekun ke gym, selain melupakan minuman manis-manis dan makanan enak-enak. Berikutnya bila jumpa doktor, aku dipuji kerana bersemangat waja menurunkan berat badan lebih dua kilo dalam sebulan (dan itu memang kejayaan peribadi sehingga kini).

Alpa dengan kejayaan seketika tu, sikit2 aku mulakan habit makan aku balik dan sehinggalah Jumaat hari itu (lebih kurang setahun 2 bulan selepas berjumpa doktor) mak aku sendiri mendoktorkan diri aku dan mendapati aku sekarang diabetic tegar macam dia juga. Tidak semena-mena aku rasa nak pitam dan psychologically kepala diserang migrain. Wah sanggup tak aku nak mulakan semula satu tempoh untuk aku minum air mineral semata-mata dan mihun sup sahaja jadi makanan terenak?

:( Nampaknya aku memang takde pilihan.

Bermula sabtu lepas aku telah mulakan semula gaya hidup setahun 2 bulan lepas.

(Kawan-kawan, doakan saya kuat semangat untuk mencegah penyakit keturunan ini, berikan saya semangat untuk maintain diet dan exercise seperti dulu dan ya, sila tampar muka saya berkali2 kalau anda nampak dengan mata kepala sendiri saya cuba-cuba menjamah aiskrim Baskin Robbins, kek Secret Recipe atau laksam Pak Li di Pak Li Kopitiam!)

Saturday, April 19, 2008

Complete Photo Covers






Cukup tiga keping! Sekian untuk sesi tag-mengetag! Over to you meen...

Cabaran T.A.G



Thank u meen zuleyka kerana menceriakan hari aku yang sedikit suram...tapi sempat pergi shooting kat studio magazine model je sebab aku sibuk berkejar ke office nak kerja...Temu janji dengan majalah bride lagi sket bila aku nak menikah nanti ya... Satu ni cukup la nanti banyak-banyak mengundang mimpi pula di malam hari. Nway I love the website, totally spice! :)

Friday, April 11, 2008

Aku benci HIPOKRASI

Aku bukannya orang kejam, malah dalam 30 usia aku ni, ada satu perkara paling mulia telah aku lakukan - menyelamatkan seseorang daripada namanya terus diblacklist kerana tak bayar duit kereta.

Malas nak kenangkan, tapi ringkasnya aku telah melalui saat-saat tekanan yang terlampau sewaktu menyelesaikan kes ini, sehingga aku hampir-hampir aje putus asa dan redha membiarkan nama aku pun terus terbabas diblacklist sang CTOS.

Dengan kehendak Allah, aku telah berjaya menghubungi mamat ni (yang isterinya sekarang merupakan teman serumah zaman-zaman aku student dulu), dan telah berjaya membuatkan dia membayar aku sejumlah wang yang sangat kecil berbanding apa yang perlu dia bayar pada bank - RM 250.

Sedihnya dengan sejumlah sebanyak tu pun aku terpaksa bertindak macam ceti pegang payung, tiap-tiap bulan nak kena call dan ingatkan dia. Mulanya aku hanya mahu sms aje, sebab aku pun paham kita semua dah dewasa, remind sekali rasanya dah hentak masuk dalam kepala otak tu. Tapi sungguh malang bila aku betul-betul terpaksa tambah line-line putih kat dahi, jadi ceti yang brutal, terpaksa call dia dan terpaksa meninggalkan sms bodoh macam, "Tolonglah jangan buat macam ni, fahamlah tanggungjawab masing-masing!".

Terasa macam bangang sangat di usia macam ni terpaksa meninggalkan sms berupa ancaman macam tu, tapi aku terpaksa sebab dia jenis manusia yang mahu dirinya diperlakukan begitu. Alhamdulillah selama hampir 4 bulan ni dia berjaya melaksanakan tanggungjawab dia pada aku, tapi bulan ni, ya Allah sangat azab! Aku rasa dia sudah sampai satu tahap untuk melarikan diri daripada aku dengan the shittest action - TUTUP HENPON.

Seumur hidup aku tak pernah melarikan diri daripada hutang so cowardly macam ni. Memang aku pernah alami zaman kejatuhan dan pernah ada hutang yang terpaksa dilangsaikan pada kawan-kawan, tapi aku gentlelady saja memberitahu mereka yang aku ada masalah dan terpaksa tangguh bayaran pada masa-masa lain. Tapi mamat sorang ni, ego tak pernah cakap ada problem, janji, janji, janji nak masuk petang ni, petang bawa ke malam dan malam bawa ke pagi esok, satu sen pun aku tak nampak dalam bank!

Ini bukan pasal RM 250 ok, still benda tu duit. Tapi pasal tanggungjawab dan keikhlasan kau dalam bersahabat.

Eh pleaselah!

Thursday, April 10, 2008

K.A.N.T.O.I

Suatu tengahari yang panas terik. Lokasi, seksyen 18 Shah Alam.


"Encik, ni apa?" aku bertanya dalam termengah-mengah.


Baru tak sampai 15 saat aku masuk ke dalam Maybank untuk keluar duit, seraya terlihat kartu MBSA tu menyebabkan badan aku hangin dan darah mendidih 100 darjah Celsius.


"Saman..." kata salah seorang encik tu dengan nawaitu nak bergurau. Masa-masa macam ni??? Sorrylah!!

"Encik saya dah masukkan 50 sen untuk parking walaupun saya masuk beberapa saat aje untuk ambik duit. Ini dalam keta ni tiketnya," aku dah tak sabar. Bila aku ikut peraturan dan in the end of the day aku didakwa dengan peraturan yang aku ikut, naturally flow darah aku akan segera ke kepala dan aku akan rasa nak blast off.

Ada dua orang encik. Encik A yang nak bergurau tak bertempat tadi cuma garu-garu kepala, tapi encik B tersenyum sinis, memberi petunjuk yang sama ada dia bakal menerima sergahan aku atau aku sendiri yang dah kantoi.

"Tau cik dapat saman kat mana?"

Aku angkat bahu.

"Tu masa kat CIMB tadi. Bukan kat sini," kata encik B sambil menahan gelak.

Aku yang dah siap bercekak pinggang hahahah memang terpanggung malu sendiri. Memang tadi aku parking di CIMB dulu sebelum ke Maybank. Tapi di CIMB cuma 2 saat saja urusan aku berbanding di Maybank 15 saat.

Rupanya dalam masa dua saat aje diorang buat kerja ya! Ah aku memang kantoi!!

P/s: Dik selalu benar disaman aku dah ada kekasih gelap di polis trafik seksyen 9.

Sunday, April 06, 2008

Pengakuan Sufiah


"Sufiah tidak melihat sudut yang buruk dalam kehidupan sebagai pelacur malah pernah membayangkan dirinya memegang watak seorang pekerja seks dalam sebuah drama televisyen."

Janganlah kata ini pekerjaan untuk mereka yang terdesak dalam hidup. Kalau nak seribu daya, apa sahaja boleh dilakukan di dunia ini untuk mendapatkan sesuap nasi selain daripada buka kain buka seluar.

Gadis segenius Sufiah, yang pernah berpendapatan RM8,500 sebulan (sebelum melacurkan diri) sebagai pembantu bahagian pentadbiran, tak mungkin berada dalam industri seks kerana tekanan hidupnya melampau. Benar dia ada hutang tertunggak, sewa rumah berbulan tidak berbayar, tetapi itu bukanlah sebab perdana kenapa dia memilih menjadi escort girl.

"Saya mempunyai kehidupan yang baik dan saya menguasai hidup saya sekarang. Saya tidak suka dengan pandangan bahawa pelacur dipergunakan. Ia adalah sesuatu yang tidak benar."

Ya, manusia yang menghargai jati diri dan menghormati maruahnya, tidak sesekali mahu terjebak dalam bidang yang diceburi Sufiah. Ibu-ibu miskin di Bangladesh dan sekitar pergunungan Kashmir mencari serpihan sampah untuk dijual sambil mengendong bayi kecil mereka agar sekeluarga dapat menikmati makan malam dengan rumah hanya bertemankan sebatang lilin.

Dalam keadaan yang sangat dhaif itu mungkin sesiapa juga terpaksa redha ibu-ibu malang tersebut harus bertelanjang untuk mendapatkan sedikit wang.

Sebaliknya, Sufiah merasakan "...diri saya seperti Julia Roberts dalam filem Pretty Woman,"

Dan bekas genius Matematik yang diterima masuk ke Oxford University ketika usia baru mencecah 13 menidakkan kemungkinan untuk dirinya berhenti melacur kerana "Saya meragui jika saya boleh kembali semula menjalani kehidupan biasa, menonton drama dan melakukan hubungan seks yang membosankan kerana saya sudah seronok dilayan seperti puteri,".

Dan tambahnya,

"Saya juga mempunyai ramai pelanggan kaya yang sanggup menawarkan apa sahaja serta memberikan pakaian mahal, pernah menaiki kapal mewah serta helikopter!"

Oh I don't blame you Sufiah! Ketika kecilnya dia dikurung berbelas jam di bilik khas supaya dapat concentrate dan perah otak imrovising her Maths bila anak-anak jiran lain sibuk di playground main dengan kawan-kawan.

Dia benci si ibu, dia meluat tengok ayahnya.

Berita tergempar menyusul kemudian bila dia lari dari rumah.

Ah sekarang dia peduli apa lagi!

*Excerpts taken from SINAR HARIAN/APR 07 2008

Saturday, April 05, 2008

B'day

It's a big B day for all of us, luckily aku takde apa plan yang menarik tahun ini melainkan melangsaikan beberapa jenis hutang piutang dan pastikan almari aku terisi satu dua benda branded yang bakal membuatkan aku teruja i.e belum beli apa-apa lagi. :)

Minggu lepas semua bersantai di Sunway, walaupun dihambat masa kerana aku mesti berada di office sebelum pkl 2, tapi hari tu seronok sungguh. Dua hari badan sakit-sakit kerana penangan ditelan sang buaya dan roller coaster buffalo ride yang railnya kecil saja tapi junamannya, sampai menutup mata. Dalam pada kelam kabut masih manageable ke office dengan wajah riang walaupun terpaksa bekerja seorang diri.


Hari ni masa yang terjengah seketika sempat la aku berlari ke pwtc melanggan midi (untuk mak dan kakak, and soon to come: for myself), ebaca untuk najmi dan irfan juga esiswa untuk fatin. Sayang kali ini kami tidak segah tahun lepas buat pameran dan jualan di dewan sendiri, tahun ini rasa lebih merrier bercampur dengan gerai-gerai lain - tapi populariti dan showmanship - maintain...tahun ni siap bertema hawaii lagi ya. One kind ini menyebabkan aku memang sayang sungguh dengan company ini. :)

Dan, oh ya, sekadar untuk berkongsi cerita dengan mereka yang tak suka basuh rambut sendiri kat rumah macam aku, ada sebuah salon yang aku pergi hari ini, layanannya boleh dikatakan first class. Seronoknya bila dia mencuci rambut kita bukan setakat sampai ke otak, malah ke hati dan seluruh ruang saraf. Ada extra service lagi: mengurut bahu dan badan. Memang sakit tapi syok. Tapi bila sampai di rumah dan tengok cermin aku rasa macam telah dibelasah cukup-cukup dengan rotan sebambu kat belakang badan. Lebam-lebam macam apa. Tapi still syok. Syoknya menyebabkan aku sanggup lari daripada salun-salun di seksyen 18 yang kebanyakannya cuci rambut asalkan boleh, sudahlah gitu tak sampai 10 minit dah dibilas. Bila blow macam tak cukup angin dan bila mahu diiron straight, ambik masa sampai 2 jam sambil aku termengaduh sakit lebih 10 kali, sebab stylistnya tak pandai handle straightening iron dengan betul. Teruk sungguh perangai stylist dan tokey kedai rambut melayu.

Lupa nak cerita, tambahan servis salon yang aku katakan tadi ialah, mencuci telinga! Ooii sampai nak tertidur-tidut rasanya!

Ya esok rasanya aku nak warna rambut pula di situ.